Once In a Life time
Moment, ASEAN STUDENTS VISIT INDIA 2014.
By : amrina
Mendengar kata India,
mungkin sebagian besar orang akan langsung berkata Kuch – kuch hota hai, kabhi
kushi kabhi gham atau langsung bertanya Musje dosti karoge ?. Walaupun sebenarnya mereka tidak tau pasti apa arti kata – kata itu. Ya, India memang
identik dengan film romantis bollywoodnya. Hampir semua orang di Indonesia
pasti kenal dengan tokoh Rahul dan Anjali dalam film fenomenal bollywood Kuch Kuch Hotahai beberapa tahun silam. Begitu juga saya, hal pertama yg ada
di benak saya ketika mendapat kabar terpilih menjadi delegasi Provinsi Jambi,
Indonesia untuk mengunjungi India adalah wajah tampan Hkritik Rosan , ya saya yang dulunya sempat di juluki " Kajol " oleh guru dan teman - teman saya karena wajah saya yang katanya mirip dengan orang India, adalah salah satu korban film – film india yang akhirnya menjadi maniak Bollywood.
11 hari di India
mengubah paradigma saya mengenai India.
Ternyata India adalah suatu negara yang memiliki nilai dan rangkaian cerita
yang lebih dari sekedar film – film bollywood saja. ASEAN STUDENTS VISIT INDIA
( ASVI ) 2014 adalah salah satu program pertukaran pemuda antar negara
yang diselenggarakan oleh Confederation
of Indian Industry (CII) Kementrian Perindustrian Pemerintah India. Program ini
melibatkan negara – negara ASEAN termasuk Indonesia, Malaysia, Cambodia dan Lao
PDR yang tergabung dalam group pertama. Program ini pada dasarnya berfokus pada
pengenalan industri, institusi, kebudayaan dan sedikit wawasan politik India.
Program yang
berlangsung pada tanggal 31 Agustus 9
September 2014 lalu ini dimulai dengan penerbangan menuju kota IT, kota Bangalore, India. Kota ini dikenal
sebagai kota IT karena perusahaan IT raksasa berada di kota ini. Kami berkesempatan
untuk mengunjungi INFOSYS, salah satu perusahaan yang memegang kendali dalam
kemajuan teknologi di India digerakan oleh ribuan anak-anak muda yang ahli
dalam bidang IT, sehingga kampus dan kantor INFOSYS di Bengaluru sering disebut
sebagai the silicon valley of India.
Bahkan salah satu CEO Muda INFOSYS dalam presentasinya berani mengatakan bahwa
INFOSYS merupakan perusahaan IT terbesar Kedua di Dunia di bawah naungan Bill
Gates. Selain memproduksi software-software IT, INFOSYS pun bergerak dalam
berbagai bidang, seperti Transfortasi, Pendidikan, Kesehatan. Electricity, dll.
Dengan moto “Powered by Intelect and
driven with Value”, lingkungan perusahaan yang sangat kondusif, dan
anak-anak muda pekerja keras yang ahli IT, maka wajar apabila keuntungan
INFOSYS bisa mencapai lebih dari 3 Milyar Dolar US per tahun. Sebagai bentuk
tanggung jawab sosialnya, INFOSYS pun memberikan CSR melalui pelayanan
Kesehatan Gratis dan Beasiswa Pendidikan. Dan INFOSIS pun selalu mengusung
isu-isu lingkungan sebagai bentuk kepeduliannya terhadap keberlanjutan
kehidupan.
Selain IT, India juga
merupakan gudang industri raksasa seperti BOSCH Company. BOSCH sebagai salah
satu perusahaan tertua di India yang sudah berusia 128 tahun didirikan oleh
Robert Bosch tahun 1886 dengan moto “BOSH is
Global”, BOSCH terus mengalami perkembangan yang sangat pesat sehingga
hampir dipastikan seluruh kebutuhan Spare
Part kendaraan di India disupply oleh perusahaan BOSCH. Selain BOSCH
Company peserta ASVI 2014 juga berkesempatan mengunjungi perusahaan – perusahaan
raksasa lainnya seperti TVS motor, Prasad Group of Company yang berlokasi di
kota Ahmedabad Ibu Kota dari Negara Bagian Gujarat India. Tata Services
Counsalting (TSC), Harsha Engginering dan Muruti Suzuki yang berlokasi di kota
New Delhi. Selain itu peserta ASVI juga berkesempatan untuk ber interaksi
dengan young CEO Confederation of Indian
Industry (CII). CEO – CEO muda CII ini
menyampaikan bahwa untuk menjadi seorang pengusaha sukses haruslah
dimulai dari bawah, bottom up, harus
bekerja keras dan harus memiliki keberanian di dalam mengambil keputusan.
India tidak hanya
memiliki industri – industri raksasa, namun India juga memiliki kampus – kampus
terbaik yang menghasilkan mahasiswa – mahasiswa terbaik. Peserta ASVI
berkesempatan mengunjungi beberapa kampus terbaik India salah satunya adalah
Indian Institute of Management (IIM), kampus ini telah berhasil menghasilkan
CEO – CEO ternama di Dunia. IIM merupakan kampus yang menempati urutan teratas
dalam disiplin ilmu manajemen di India. Kampus IMM merupakan kampus yang
dijadikan tempat pengambilan gambar film 3 Idiots yang merupakan salah satu film bollywood yang fenomenal.
Peserta ASVI berkempatan berkeliling dan berdialog dengan dosen – dosen yang
ada di IIM dan pimpinan Organisasi Mahasiswa IIM. Saat menunjungi perpustakaan, peserta ASVI takjub dengan banyaknya publikasi buku karya
tangan dari Dosen dan Alumni IIM. Peserta ASVI
mengunjungi beberapa kampus terbaik lainya seperti Pandit Deendayal
Petroleum University (PDPU) Indian Institute of Management (IIM) Ahmedabad dan
kampus yang masuk dalam Top 10 kampus bergengsi di ASIA yaitu Indian Institute
of Technology (IIT) di New Delhi.
Peserta ASVI juga
berkesempatan menyambangi Kedutaan Besar Indonesia di New Delhi. Kami disambut
hangat oleh Dubes Indonesia untuk India, Rijali Wilmar Kusuma. Sedikit
pandangan beliau mengenai pendidikan di India adalah bahwa India sedang
mengalami kemajuan yang sangat pesat, terutama dalam pendidikan, Apabila
anak-anak Senior High School India ditanya ingin ke mana melanjutkan sekolah, maka
mereka akan menjawab ke IIT atau kampus-kampus top lainnya di India. Lalu
apabila pertanyaan dilanjutkan, seandainya tidak diterima di IIT kemana akan
melanjutkan? Mereka akan menjawab ke Harvard atau Cambridge. Mereka percaya
dengan kualitas pendidikan di dalam Negeri. Kemajuan pendidikan
di India tidak terlepas dari kebijakan pemerintahanya yang sangat mendukung
dunia pendidikan, dimana pemerintah memanggil orang-orang top India yang
mengenyam pendidikan Eropa dan bekerja di Eropa, orang-orang top itu disuruh
kembali ke India untuk mengajar dan dibayar sesuai dengan harga saat mereka
bekerja di perusahaan-perusahaan top Dunia.
Beralih dari industri
raksasa dan kampus ternama, India juga memiliki NGO raksasa, Blind Peoples’s
Association (BPA), NGO terbesar di dunia yang bergerak dalam penyediaan
pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi penyandang disabilitas. Sumber
pendanaan BPA berasal dari Pemerintah India, CSR dan Sumbangan Masyarakat. BPA
membangun beberapa kampus di beberapa Negara Bagian di India dan digerakan oleh
orang-orang yang peduli terhadap Disabilitas. Dari kampus-kampus BPA itulah
lahir disabiltas-disabilitas tangguh yang memiliki keterampilan untuk bisa
mendapatkan kehidupan seperti manusia-manusia yang lainnya, bahkan beberapa di
antaranya mendapatkan prestasi yang sangat membanggakan bagi negara India,
seperti berhasil mendapatkan mendali Emas dalam Olympiade dan mendapatkan
prestasi-prestasi membanggakan lainnya dalam perlombaan disabilitas tingkat
dunia.
Program ASVI 2014 juga
memberikan kesempatan kepada 100 peserta dari 4 negara, untuk merasakan
atmosfere India dengan mengunjungi tempat – tempat yang menjadi representative
India. Kami mengunjungi salah satu pasar tradisional yang menyediakan souvenir
khas india yaitu pasar Dilli Haat dan beberapa situs bernilai sejarah seperti ISKCON
temple Bengalore dan Museum Mahatma Ghandi di Ahmadebad serta tempat paling
penomenal di India yang merupakan salah satu dari 7 keajaiban dunia apalagi
kalau bukan Taj Mahal yang terletak di Kota Agra New Delhi.
Masyarakat India adalah
masyarakat yang sangat menjunjung tinggi kebudayaan mereka, hal ini dapat
dilihat dari cara khas berpakaian masyarakat India, yaitu menggunakan sari atau
baju kurung india lengkap dengan selendang dan gaya rambut yang khas. Selain
itu masyarakat India juga masih menjunjung tinggi tradisi dan nilai – nilai
budaya dan sejarah mereka. Kami sempat menyaksikan sekilas perayaan diwali yang ternyata memang menjadi bagian dari kehidupan masyarakat India seperti di
film – film. Selain itu peraturan yang mewajibkan pengunjung melepas sepatu dan
mengenakan foot cover saat masuk kedalam ISKCON temple dan Great Taj Mahal
memperlihatkan bahwa masyarakat dan pemerintah India sangat menghargai tempat –
tempat bersejarah tersebut.
11 hari berkeliling
India, bertemu dengan delegasi terbaik 4 negara ASEAN, berkesempatan terbang 2 kali dengan
penerbangan lokal Indigo airline dan menginjakan kaki di 3 kota, Bengalore,
Ahmadebad, dan New Delhi lengkap dengan makanan India yang enak tapi sedikit
asing serta merasakan kemewahan dan kenyamanan
JW Marriot di 3 kota di India membuat kami para peserta ASVI 2014 merasa
benar – benar bersyukur kepada tuhan atas kesempatan berharga once in a life time moment yang tidak
akan bisa di gantikan oleh apapun.
11 hari di negara
sharuk khan bersama keluarga besar ASVI 2014 dari 4 negara mengubah paradigma
saya mengenai India, Indonesia dan Jambi . Untuk pertama kalinya saya bangga
menjadi orang Indonesia karena ternyata 24 delegasi Indonesia adalah delegasi -
delegasi terbaik, hal ini dapat dilihat dari keaktifan dan keingin tahuan
delegasi Indonesia untuk terus bersuara baik mengajukan pertanyaan, menjawab
pertanyaan maupun mengemukan pendapat di dalam forum dan saya menjadi bagian
dari mereka. Untuk pertama kalinya saya merasa bangga menjadi mahasiswa
Universitas Jambi, menjadi warga provinsi Jambi, dan menjadi Warga Indonesia
karena saya ada disana di forum yang berisikan 100 orang terbaik dari 4 negara.
Ada sensasi bangga luar biasa ketika saya bisa berbicara dan berkata “ Hello
everyone, I’m Amrina, From Jambi University, Indonesia “ di tengah para
delegasi terbaik ASEAN lengkap dengan pertinggi CII dan pemerintahan India dan
Jambi ada diantara mereka.
Akhir cerita, 11 hari
yang singkat terasa benar – benar singkat ketika ternyata 11 hari berlalu dan
kami harus kembali pulang kenegara masing – masing. 11 hari luar biasa dengan
sejuta cerita, 11 hari dengan makanan serba kari yang terkadang horor membuat kami
rindu nasi padang. 11 hari luar biasa dengan sejuta kehangatan keluarga baru,
11 hari luar biasa yang harus berakhir ketika kami benar – benar jatuh cinta
dengan India dan kami harus pulang. Well,
it’s really hard for leaving India.
Tapi kami kembali, kembali
ke Indonesia kembali ke daerah masing – masing, menjadi orang yang berbeda.
Kami kembali membawa sejuta pelajaran, sejuta inspirasi, dan sebuah rencana.
Rencana untuk berkonstribusi aktif
menjadi agent perubahan, menjadi penggerak dalam berbagai hal – hal
positif di setiap daerah dan menjadi kan Indonesia menjadi negara yang lebih
baik kedepannya. Salam ASVI 2014, Pemuda Jaya !!!
0 comments:
Post a Comment