Sydneyku
by : Muhammad Beni Saputra
Sydney memang menjadi kota
impian banyak orang di kolong planet bumi ini, termasuk aku sendiri. Walaupun
aku tidak tahu banyak tentang kota metropolitan ini, namun bagiku Sydney itu
adalah kota yang spesial. Opera House dan Sydney Harbour Bridge sepertinya
telah sukses merebut hatiku.
Aku memiliki banyak gambar kota-kota terkenal di
dunia di laptop legendarisku. Toronto, New York, London, Singapore, dan Sydney
adalah sebagian kecil dari koleksiku. Namun entah kenapa, nama terakhir ini
memiliki porsi tersendiri. Aku memiliki lebih banyak gambar Sydney dibandingkan
kota-kota lainnya. Aku pun berangan-angan untuk menginjakkan kaki di kota
terbesar di Australia ini.
Setelah beberapa tahun dibuai mimpi, akhirnya hari
ini datang juga. Ya, hari ini aku berangkat ke Sydney bersama 17 teman lainnya
dalam program AIYEP (Australia-Indonesia Youth Exchange Program) Hore!!!
Pesawat kami berangkat jam 20.20 WIB dari Bandara Soekarno Hatta langsung
menuju Sydney International Airport dengan menggunakan maskapai penerbangan
Qantas QF 42. Sebelum memasuki ruang tunggu, kami berlinang-linang air mata
dulu dengan kakak-kakak senior yang melepas kepergian kami. Sepertinya 10 hari
‘penyanderaan’ kami di gedung Pusdiklat Kemenkes telah berhasil menyatukan
emosi kami.
Nomor tempat dudukku adalah 55G.
Yups benar, aku dapat kursi paling belakang. Tapi tidak apa-apa yang penting
sampai Sydney.
Lebih kurang tujuh jam disiksa oleh dengungan mesin jet Airbus,
akhirnya pesawat mendarat dengan mulus. Alhamdulillah tidak ada hambatan selama
perjalanan. Kami bersiap untuk keluar dari pesawat menuju bandara. Disana,
coordinator kami, Dean Edgecombe mungkin telah bosan menunggu.
Kulangkahkan
kaki yang sedikit pegal karena kursi kelas ekonomi yang sempit menuju pintu
keluar. Hembusan angin yang menggetarkan tulang membawa hawa dingin yang
familiar. Aku jadi teringat Arizona. Udara hari ini terasa sangat serupa dengan
hawa Kota Phoenix ketika aku kesana dua tahun lalu. Mungkin ini yang disebut
dengan De Javu.
Jarum jam menunjukkan pukul 8.20 menit. Jelas saja, Dean Sudah
menunggu kedatangan kami dari 4 jam yang lalu. Sebuah sambutan hangat
diucapkannya kepada kami.
Kami langsung memasuki bus menuju tempat penginapan.
Tempatnya bernama Youth Hostel and Accommodation yang terletak di jantung kota
Sydney. Sesampai di hostel, kami menyimpan barang-barang dan segera melanjutkan
aktifitas yang super fun, yaitu menjelajah Sydney. Yeeyyy!!! Kami berjalan
ditengah hiruk-pikuknya kota menuju arah yang tidak diketahui. Peduli apa, yang
penting jalan-jalan.
Setelah lebih kurang 15 menit menggoyang lutut akhirnya
jelas juga tujuan itu. Kami dibawa ke suatu tempat tepi laut. Tempat itu
bernama Harbour Darling. Tempat ini dikelilingi oleh gedung-gedung tinggi
menjulang. Di sisi kanan kami sedang parkir dua kapal perang dan satu kapal
selam. Kapal-kapal cruises pun tertambat erat tidak jauh dari peralatan tempur
itu.
Setelah jebret-jebret dengan pose-pose terbaik, Dean mengajak kami ke
Galatissimo. Galatissimo adalah sebuah toko es krim khas Italia yang berlokasi
di tepi laut Harbour Darling. Teman-temanku secepat kilat merapat ke kaca
pilihan es krim. Tak berapa lama mereka terlihat menunjuk-menunjuk ke dalam
kaca di depan mereka. Masing-masing mereka sibuk memilih es krim dambaan.
Aku
masih dibelakang gerombolan. Antara iya dan tidak aku masih ragu untuk
melihat-lihat. Aku takut syok melihat harga es krimnya. Maklum, dompetku hanya
dipenuhi oleh kartu nama. Setelah hampir semua teman-teman menikmati es krim
mereka, aku jadi tergiur juga. Akhirnya kuberanikan diri untuk ke depan.
‘Jebret’ batinku. Harga es krim paling murah adalah 10 dolar. Gila men, 100
ribu hanya untuk jilat-jilat es krim aja. Hmmm..setelah dipikir-pikir, tidak
enak juga rasanya kalau hanya mulutku sendiri yang tidak basah. Dengan tangan
yang sangat berat kuarahkan telunjukku ke sebuah pilihan es krim.
Setelah semua
anggota kami memegang es krim, Dean terlihat memasukkan tangannya ke kantong.
Yes, tidak jadi lenyap tak berbekas uangku 100 ribu. Sambil menenteng es krim,
kami melangkah menuju jembatan yang ada di depan kami. Semakin terlihat jelas
keindahan kota ini ketika kami berjalan di atas jembatan. Kami telusuri
jembatan ini sambil melangkah pulang.
Diperjalanan pulang,kami berhenti di
sebuah restoran Asia. Di dalamnya terdapat beberapa toko-toko mnakanan khas
Asia. Ada warung khas Cina, Thailand, dan Indonesia. Kami sepakat memilih
masakan Indonesia saja. Perasaan yang sama ketika hendak membeli es krim
menghampiriku lagi setelah melihat harga-harga sepiring nasi disini. Rata-rata
10 dolar juga untuk sekali makan, mampus. Tapi, lagi-lagi Dean menjadi dewa
penyelamat. Terima kasih Abang Dean. Bersambung…
Visit : putellaking.blogspot.com for further story
Sydneyku
Sydney memang menjadi kota impian banyak orang di kolong planet bumi
ini, termasuk aku sendiri. Walaupun aku tidak tahu banyak tentang kota
metropolitan ini, namun bagiku Sydney itu adalah kota yang spesial.
Opera House dan Sydney Harbour Bridge sepertinya telah sukses merebut
hatiku.
Aku memiliki banyak gambar kota-kota terkenal di dunia di laptop
legendarisku. Toronto, New York, London, Singapore, dan Sydney adalah
sebagian kecil dari koleksiku. Namun entah kenapa, nama terakhir ini
memiliki porsi tersendiri. Aku memiliki lebih banyak gambar Sydney
dibandingkan kota-kota lainnya. Aku pun berangan-angan untuk
menginjakkan kaki di kota terbesar di Australia ini.
Setelah beberapa tahun dibuai mimpi, akhirnya hari ini datang juga. Ya,
hari ini aku berangkat ke Sydney bersama 17 teman lainnya dalam program
AIYEP (Australia-Indonesia Youth Exchange Program) Hore!!!
Pesawat kami berangkat jam 20.20 WIB dari Bandara Soekarno Hatta
langsung menuju Sydney International Airport dengan menggunakan maskapai
penerbangan Qantas QF 42. Sebelum memasuki ruang tunggu, kami
berlinang-linang air mata dulu dengan kakak-kakak senior yang melepas
kepergian kami. Sepertinya 10 hari ‘penyanderaan’ kami di gedung
Pusdiklat Kemenkes telah berhasil menyatukan emosi kami.
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Sydneyku
Sydney memang menjadi kota impian banyak orang di kolong planet bumi
ini, termasuk aku sendiri. Walaupun aku tidak tahu banyak tentang kota
metropolitan ini, namun bagiku Sydney itu adalah kota yang spesial.
Opera House dan Sydney Harbour Bridge sepertinya telah sukses merebut
hatiku.
Aku memiliki banyak gambar kota-kota terkenal di dunia di laptop
legendarisku. Toronto, New York, London, Singapore, dan Sydney adalah
sebagian kecil dari koleksiku. Namun entah kenapa, nama terakhir ini
memiliki porsi tersendiri. Aku memiliki lebih banyak gambar Sydney
dibandingkan kota-kota lainnya. Aku pun berangan-angan untuk
menginjakkan kaki di kota terbesar di Australia ini.
Setelah beberapa tahun dibuai mimpi, akhirnya hari ini datang juga. Ya,
hari ini aku berangkat ke Sydney bersama 17 teman lainnya dalam program
AIYEP (Australia-Indonesia Youth Exchange Program) Hore!!!
Pesawat kami berangkat jam 20.20 WIB dari Bandara Soekarno Hatta
langsung menuju Sydney International Airport dengan menggunakan maskapai
penerbangan Qantas QF 42. Sebelum memasuki ruang tunggu, kami
berlinang-linang air mata dulu dengan kakak-kakak senior yang melepas
kepergian kami. Sepertinya 10 hari ‘penyanderaan’ kami di gedung
Pusdiklat Kemenkes telah berhasil menyatukan emosi kami.
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Sydneyku
Sydney memang menjadi kota impian banyak orang di kolong planet bumi
ini, termasuk aku sendiri. Walaupun aku tidak tahu banyak tentang kota
metropolitan ini, namun bagiku Sydney itu adalah kota yang spesial.
Opera House dan Sydney Harbour Bridge sepertinya telah sukses merebut
hatiku.
Aku memiliki banyak gambar kota-kota terkenal di dunia di laptop
legendarisku. Toronto, New York, London, Singapore, dan Sydney adalah
sebagian kecil dari koleksiku. Namun entah kenapa, nama terakhir ini
memiliki porsi tersendiri. Aku memiliki lebih banyak gambar Sydney
dibandingkan kota-kota lainnya. Aku pun berangan-angan untuk
menginjakkan kaki di kota terbesar di Australia ini.
Setelah beberapa tahun dibuai mimpi, akhirnya hari ini datang juga. Ya,
hari ini aku berangkat ke Sydney bersama 17 teman lainnya dalam program
AIYEP (Australia-Indonesia Youth Exchange Program) Hore!!!
Pesawat kami berangkat jam 20.20 WIB dari Bandara Soekarno Hatta
langsung menuju Sydney International Airport dengan menggunakan maskapai
penerbangan Qantas QF 42. Sebelum memasuki ruang tunggu, kami
berlinang-linang air mata dulu dengan kakak-kakak senior yang melepas
kepergian kami. Sepertinya 10 hari ‘penyanderaan’ kami di gedung
Pusdiklat Kemenkes telah berhasil menyatukan emosi kami.
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ
0 comments:
Post a Comment